Buku yang ga sesuai sangkaan 😀 Saya kira tentang petualangan seorang Laki-laki di negeri antah berantah, ternyata memang iya, tapi ngaraanng… hehehe…
Buku ini berkisah tentang seorang Ayah yang membual kelewatan cuma gara-gara ga mau ketauan anak-anaknya alasan kenapa Sang Ayah telat pulang setelah membelikan mereka Susu.
Dimulai ketika Sang Ibu harus pergi ke suatu konferensi untuk mempresentasikan makalah tentang Kadal dan meninggalkan anak-anak bersama Ayah mereka yang lucu dan ternyata pandai mengarang cerita.
Ayahku sedang membaca koran. Kurasa ia tidak memperhatikan dunia saat ia membaca koran. (page 2)
Suatu pagi mereka bertiga kehabisan Susu untuk sarapan sereal. Sedangkan sereal tanpa susu itu hampir mirip seperti sayur tanpa garam, sandwich tanpa keju, atau teh tanpa kehangatan. Hambar.
Kulihat Ayah berpikir keras. Mungkin ia akan usul agar kami makan sarapan yang tidak perlu susu. Misalnya, sosis. Tapi kemudian agaknya ia teringat, tanpa sisi ia tak bisa minum teh. Ia menunjukkan muka “tanpa teh”. (page 6)
Jadilah si Ayah diutus membeli Susu ke toko terdekat. Karena kelamaan beli susunya, Anak-anak mengira si Ayah bertemu temannya di jalan dan mengobrol lama hingga lupa waktu. Begitu sampai rumah si Ayah ga ngaku. Nah disini baru bener-bener dimulai cerita “petualangan” si Ayah. Kita akan “dipaksa” si Ayah bertemu dengan Ratu Bajak Laut, Profesor Stegosaurus, Splod, Wumvir, juga Polisi Antariksa. Padahal cuma beli susu aja donk, ceritanya hebat banget hehe…
Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi dari Skottie Young yang menarik, bikin hidup cerita, dan lumayan membantu pembaca merepresentasikan khayalan si Ayah ke kepala. Bacaan ringan yang bikin kusut :p setelah baca saya malah bingung, ini buku apaa siih wkwk… Lettura felice! 😀
—————————————
Judul Buku : Fortunately, The Milk (Untunglah, Susunya)
Penulis : Neil Gaiman
ISBN : 9786020312255
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Hal : 128
Ira Marby's Bookshelves 